"Maaf, nomer yang Anda tuju tidak dapat dihubungi"

Tiba-tiba aja Jumat kemaren aku pengen hubungin dia. Hal yang wajar kan setelah hampir smeinggu pisahan kemaren, kalo aku pengen sms dia. Itupun cuma sms lucu2an doang. Tapi sampe Sabtu besoknya, sms itu masih pending aja. Bahkan aku berharap buat dapet report kalo sms itu gagal terkirim (daripada pending). Akhirnya gak tahan, aku coba telp dia.

Tapi apa yang kudapat coba? Nomernya tulalit, malah mbak operatornya bilang. "Maaf, nomer yang Anda tuju tidak dapat dihubungi.". Aku balik tanya. "Kenapa?". Dah gak sadar berhari2 sampe sekarang cuman itu yang kulakukan. Mencet nomernya buat dengerin mbak operatornya "ngomong" maaf2 doang.

Apa dia menghindariku? Tapi buat apa? Apa untngnya buat dia? Toh kita berdua udah berusaha saling terbuka, udah tau isi hati masing2, apa lagi yang harus diperdebatkan? Apa salahku? Wajar kan kalo meskipun pisah, kita masih pengen menghubungi orang yang kita sayang? Walaupun gak tiap hari? Wajar kan kalo aku pengen silaturahmi ini gak putus?

Pengen kuhubungi dia via e-mail. Aku gak segitu gilanya buat menghubungi dia ke rumahnya (tapi, siapa tau itu bisa kulakuin kapan2). Dika bilang, aku tunggu aja keajaiban. Dia pasti menghubungiku lagi. Keajaiban? Kata Dika, kejadian di stasiun itu pun udah keajaiban. Keajaiban aku bisa seberani itu. Keajaiban kita berdua bisa jujur ma diri kita masing2. Keajaiban? Bukankah itu udah seharusnya? Hanya saja, dulu mungkin gengsi terlalu besar yang kita miliki. Tapi sekarang gak lagi. Kenapa malah kejadiaannya kayak gini?

Keajaiban. Apa benar semua ini keajaiban? Dan sekarang keajaiban itu lagi yang kutunggu. Bukankah kebahagiaan itu harus dikejar? Bukankah kebahagiaan itu ada di tangan kita sendiri. Dia juga yang mengajarkan kita begitu. Tapi memang semua yang terjadi seolah2 seperti keajaiban. Mungin lebih tepatnya mukjizat. Klao emang bener begitu.......CINTA ITU AJAIB...CINTA ITU MUKJIZAT.