Kemaren adalah selamanya???
sore ini aku berdiri dan menanti
kekasih hatiku yang sangat aku cintai
tlah ku bawakan sepucuk bunga mawar yang indah
persembahan rasa cintaku pada dirinya
waktu pun berjalan
dan dia tak jua kunjung datang
risau perasaan hatiku
apakah yg telah terjadi
dan aku mulai bertanya
dalam hatiku sendiri
sudahkah dia tidak mencintai aku
atau mungkin hanya waktu
yang tak izinkan tuk jumpa
sungguh aku ingin tahu jawabannya
aku beranjak dan pergi
tinggalkan tempat itu
dengan perasaan hatiku
pun yang tak menentu
dan mungkin esok hari kau
kan tepati janjimu
dan biar aku simpan saja
rasa kecewaku
haripun berganti
aku letih untuk menanti
risau Perasaaan hatiku
apakah yg telah terjadi
datanglah duhai kekasihku oh..
datanglah duhai pujaan hati
Gak nyangka. Padahal aku udah menyiapkan segala kemungkinan. Termasuk kemungkinan terburuk. Tapi, kalo dia gak keliatan sama sekali batang idungnya, itu sama sekali di luar perkiraanku. Akang...apa maksudnya langsung ngacir kayak gitu? Gak pengen ketemu aku lagi kah???
Jangankan ngeliat dia, ngitung langkah kakinya yang berjalan pergi seperti biasanya, ngucapin congratz, bahkan ucapan selamat tinggal pun gak bisa kuucapin. Kapan aku bisa liat dia lagi? Liat senyumnya lagi? Kalo emang udah gak ada lagi esok, apa waktuku hanya sampai kemaren???
kekasih hatiku yang sangat aku cintai
tlah ku bawakan sepucuk bunga mawar yang indah
persembahan rasa cintaku pada dirinya
waktu pun berjalan
dan dia tak jua kunjung datang
risau perasaan hatiku
apakah yg telah terjadi
dan aku mulai bertanya
dalam hatiku sendiri
sudahkah dia tidak mencintai aku
atau mungkin hanya waktu
yang tak izinkan tuk jumpa
sungguh aku ingin tahu jawabannya
aku beranjak dan pergi
tinggalkan tempat itu
dengan perasaan hatiku
pun yang tak menentu
dan mungkin esok hari kau
kan tepati janjimu
dan biar aku simpan saja
rasa kecewaku
haripun berganti
aku letih untuk menanti
risau Perasaaan hatiku
apakah yg telah terjadi
datanglah duhai kekasihku oh..
datanglah duhai pujaan hati
Gak nyangka. Padahal aku udah menyiapkan segala kemungkinan. Termasuk kemungkinan terburuk. Tapi, kalo dia gak keliatan sama sekali batang idungnya, itu sama sekali di luar perkiraanku. Akang...apa maksudnya langsung ngacir kayak gitu? Gak pengen ketemu aku lagi kah???
Jangankan ngeliat dia, ngitung langkah kakinya yang berjalan pergi seperti biasanya, ngucapin congratz, bahkan ucapan selamat tinggal pun gak bisa kuucapin. Kapan aku bisa liat dia lagi? Liat senyumnya lagi? Kalo emang udah gak ada lagi esok, apa waktuku hanya sampai kemaren???
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home